Prosentase Sharing (%) bisa turun atau tidak ?
Untuk tahap awal prosentase sharing di angka 70% untuk pihak kampus dan 30% untuk KPT diambil dari pembayaran mahasiswa dengan komponen SPb dan SPP yang sudah disepakati bersama besarannya. Mengingat proses marketing di tahap awal membutuhkan dana serta anggaran yang cukup besar, dan pihak KPT tidak membebankan pembiayaan tersebut ke kampus. Artinya biaya marketing semua ditanggung KPT. Seiring berjalannya waktu nanti ada tingkat kemudahan dalam memarketingkan kampus, maka kemungkinan besaran sharing tersebut bisa didiskusikan untuk diturunkan.
Kontribusi kerja sama bisa tidak sistem Fee ?
Kerja sama yang kami bangun dengan PTS mitra adalah kerja sama manajemen. Dimana kami mengawal mahasiswa mulai awal masuk sampai lulus dari sisi pembayaran biaya kuliahnya. Sehingga kampus juga terbantu dan akan benar benar fokus pada proses perkuliahannya. Beda dengan sistem fee putus, dimana setelah mendapatkan fee-nya maka tidak tahu menahu lagi keberlangsungan mahasiswa yang berhasil kami rekrut tersebut. Sehingga ini juga beresiko besar bagi kampus mitra apabila terjadi sampai mahasiswa tersebut putus tengah jalan. Sehingga untuk model fee putus tidak bisa dijalankan oleh kami.
Berapa lama masa kerja sama ?
Secara spesifik memang di Surat Perjanjian Kerja sama yang akan disepakati oleh kedua belah pihak tidak tertuang untuk durasi kerja samanya berapa lama. Tapi di pasal 9 tentang berakhirnya kerja sama bahwasanya apabila dalam 10 semester atau 5 tahun berturut turut kami belum bisa mencapai target yang sudah disepakati bersama. Maka secara otomatis kerja sama bisa diakhiri. Kecuali kampus masih ingin terus kerja sama, maka kerja sama bisa terus dilanjutkan. Untuk evaluasi akan dilaksanakan secara terus menerus secara intensif setiap setahun sekali.
Berapa target yang di janjikan KPT ? Bisa lebih ?
Untuk poin target sudah dituangkan juga di Surat Perjanjian Kerja sama dimana dalam satu program studi adalah 20 orang mahasiswa per semester. Artinya dalam satu tahun adalah 40 orang mahasiswa untuk setiap program studinya. Dan itu adalah target minimal yang harus kami upayakan. Sehingga dimaksimalkan dalam satu penerimaan akan lebih dari target yang kita sudah tentukan.
Aliran pembayaran mahasiswa dikelola KPT ? Masuk rekening mana ?
Untuk meminimalisir tunggakan mahasiswa perlu ada support tim penagihan, sistem dan chanel pembayaran yang mengakomodir mahasiswa bisa bayar kapanpun dan dimanapun serta portal yang bisa diakses secara real time oleh ketiga pihak baik kampus, kami edunitas maupun mahasiswa. Terkait rekening yang digunakan adalah rekening penampungan yang diinisiasi oleh kami edunitas.
Bisa tidak aliran pembayaran masuk rekening kampus ? Nanti KPT akan mendapat alokasi dari kampus
Lebih kearah tujuannya meminimalisir tunggakan dan mengakomodir mahasiswa agar dipermudah dalam membayar kuliah. Sementara kami punya sistemnya dan kami juga punya tim penagihan sehingga kampus akan benar benar fokus pada penyelenggaraan perkuliahannya.
Dari mitra yang sudah kerja sama berapa persen yang achieve ?
Alhamdulillah dari semua kampus mitra edunitas hampir semua merasa puas dengan capaian kami. Meskipun ada juga beberapa prodi yang diawal belum bisa capai target. Tapi yang pasti kami obyektif, untuk pembukaan kelas bisa tidaknya masing masing prodi kita serahkan kebijaksanaan kampus dan kontribusi sharing itu diambil dari mahasiswa yang sudah fixed kuliah.
Bagaimana jika tidak tercapai target ?
Besaran jumlah rekrutan camaba tentunya berkaitan dengan jumlah/kuota minimum pembukaan kelas, yang menjadi pertimbangan kampus dalam menyelenggarakan perkuliahan nantinya menimbang pula dari segi cost penyelenggaraan kelas dan pertimbangan BEP, target yang kami sampaikan adalah asumsi minimum kuota dibukanya kelas. Dalam arti di sini, jika tidak tercapai minimum kuota/target, kami tidak memaksakan kepada kampus untuk dibuka kelas, namun kami terus mengkomunikasikan dan berkoordinasi berkaitan dengan update jumlah pencapaian, untuk kemudian dapat di putuskan bisa dibuka atau tidak dalam jumlah tertentu jika belum mencapai jumlah minimum.
Jika tidak tercapai target bisa tidak prosentase sharing turun ?
Terkait tidak tercapainya kuota minimum untuk pembukaan kelas, dapat kita lakukan treatmen atas camaba pada prodi yang pencapaiannya minim, sehingga tidak dipaksakan kepada kampus untuk dibuka kelas jika dirasa berat dalam penyelenggaraannya, sehingga untuk pola dan besaran kontribusi tetap sebagaimana kesepakatan.
Bisa tidak Prodi/Fakultas yg dikerjasamakan hanya beberapa saja ?
Berkaitan dengan kerjasama dengan fakultas/prodi, saat ini belum dapat kami akomodir, dikarenakan kami akan sulit memarketingkan kampus jika tidak semua menu/prodi yang ada tidak terpublikasi kepada masyarakat, akan membuat ragu masyarakat atas informasi yang kami sampaikan nantinya, karena hanya beberapa prodi saja yang tertampil pada tools marketing kami.
Apakah bisa kerjasamanya untuk reguler saja ? Karena kelas karyawan kami sudah tidak masalah pencapaiannya
Perlu difahami bahwa kami hadir untuk memaksimalkan (jika dirasa pencapaian saat ini belum maksimal) dan atau meng-create (jika saat ini belum terselenggaran P2K, dalam rangka meningkatkan pemanfaatan dan meningkatkan pendapatan kampus). Dan juga berhubung pola dan strategi marketing kami yang masif, gerilya dan kontinyu serta tidak mengenal momen, kemudian data base yang kami miliki ada kalangan non fresh graduate, menyasar kalangan masyarakat luas khususnya kalangan pekerja, sehingga tepat yang kami kelola adalah P2K. Berkaitan dengan reguler, kami tidak memiliki instrumen dan pola marketing kami tidak tepat untuk fresh graduate, P2R identik dengan citra kampus, pelayanan, akreditasi dan kualitas akademik, yang mana hal ini yang bisa menggerakkan hanya internal kampus, sebagaimana motif mahasiswa dalam memilih kuliah yang telah kami paparkan tadi melalui slide.